Permasalahan Yang Sering Muncul dalam Budidaya Kroto

Permasalahan Yang Sering Muncul dalam Budidaya Kroto. Sebelumnya kita telah membahas tentang cara budidaya kroto rumahan dengan bahasan menyeluruh mengenai kroto, dari mulai apa itu semut rangrang, cara mendapatan bibit semut rangrang, cara membuat media budidaya kroto dengan toples, pakan semut rangrang dan yang terakhir cara memanenya. Bisa di baca lagi disini Cara Budidaya Kroto Rumahan.

Apa saja sih hal yang menjadi kendala dalam budidaya kroto? bagaimana solusinya?. Jangan pernah berkecil hati menghadapi permasalah yang muncul dalam berternak kroto.

Dari semua masalah yang timbul dalam budidaya kroto yang mengakibatkan kurang produktifnya sampai kegagalan dalam budidaya semut rangrang. Ada 3 point penting yang menjadi masalah yaitu:

  1. Kematian Semut rangrang
  2. Meninggalkan Sarang
  3. Lambatnya Perkembangbiakan Semut Rangrang

Ketiga faktor diatas sangat sering dialami oleh petani semut rangrang, dan bagaimana cara mengatasinya??


Masalah Kematian Semut Rangrang

Beberapa faktor yang menyebabkan kematian semut rangrang diantarnya:
  • Faktor gas yang dihasilkan oleh semut rangrang
  • Perkelahian antar koloni semut rangrang
  • Tidak mau makan dan minum
  • Ratu rangrang yang memberi perintah kematian masal
  • Suhu dan kelembaban sarang
  • Predator
Permasalahan Yang Sering Muncul dalam Budidaya Kroto Mati
Semut rangrang mati

Meninggalkan Sarang

  • Merasa tidak nyaman
  • Mengikuti naluri semut rangrang
Permasalahan Yang Sering Muncul dalam Budidaya Kroto Pindah
Semut rangrang meninggalkan sarang

Lambatnya Perkembangbiakan Semut Rangrang


Permasalahan Yang Sering Muncul dalam Budidaya Kroto

Perkembangbiakan semut rangrang sangat dipengaruhi oleh suhu ideal dan kandungan makanannya. Bahwa pada suhu 30C, siklus kehidupan telur, larva, pupa dan menjadi semut kecil berkisar 28 hari. Bahwa kandungan makanan untuk telur, larva dan pupa mempengaruhi kualitas dan hasilnya. Bukan waktu dan kuantitasnya. Bahkan Edward O. Wilson, dalam “On Flanders' Hypothesis Of Caste Determination In Ants” (Sumber), menjelaskan bahwa kandungan makanan diduga hanya mempengaruhi hasil akhir penetasan telur semut rangrang. Telur mana yang berubah menjadi calon Ratu Semut, Semut Jantan atau semut yang lainnya.